Rabu, 28 September 2011

Tips Memilih Lensa Kontak

Secara garis besar, lensa kontak hadir dalam tiga jenis yaitu hard lens, soft lens, dan rigid gas permeable lens (RGP) Lensa kontak yang baik umumnya dilengkapi dengan lapisan air mata yang bisa keluar saat mata membutuhkan. Lapisan air mata ini biasanya menempel erat di lensa kontak. Saat mata bergerak, lapisan air mata ini ikut bergerak melumasi mata, sehingga resiko iritasi dan mata kering bisa dihindari seoptimal mungkin.
 
Tahun 1946 problem utama dalam pembuatan lensa kontak adalah bahwa lensa kontak ini tidak bisa ditembus oksigen. Sehingga saat digunakan, maka cenderung dalam keadaan kekurangan oksigen. Dalam keadaan seperti, mata rawan terinfeksi kuman anaerob sehingga bisa muncul keratitis (radang kornea) yang bisa menyebabkan kebutaan, jika tidak segera diobati.

Dalam hal ini, RGP memang patut diacungi jempol. Tekhnologi RGP memungkinkan oksigen menembus lensa sehingga tidak khawatir permukaan mata akan kekurangan oksigen. Selain itu, lensa kontak ini juga bisa membantu pelumasan mata, sehingga membantu mata agar tidak iritasi. Kelebihan lensa RGP juga terletak pada diameternya yang lebih dibandingkan kornea. Alhasil, lensa ini memungkinkan lapisan air mata bekerja melumasi mata. Bahkan, lensa jenis ini juga memungkinkan terjadinya pertukaran air mata seperti mata yang tak menggunakan lensa. Menarik, bukan? Dengan cara seperti ini, oksigen yang dihantarkan ke kornea mata juga lebih banyak.

Bentuk lensa RGP yang kaku memungkinkan mengoreksi kelengkungan kornea mata seperti pada penderita silindris. Bagi penderita silindris, mungkin tidak bisa menggunakan soft lens karena terlalu lunak, sehingga RGP sangat cocok sebagai solusinya. Selain itu, lensa RGP tidak mudah bergeser meskipun kelengkungan mata tidak rata. Sayangnya, penggunaan lensa RGP ini belum populer karena orang-orang masih takut karena lensanya yang kaku. Tidak itu saja, saya kebetulan pernah menanyakan seputar RGP pada optik yang cukup terkenal, dan saya kaget bahwa mereka tidak pernah tahu lensa RGP, pun tidak pernah mendengarnya.

RGP bukanlah Hard lens. Hard lens merupakan generasi pertama lensa kontak, bentuknya kaku, tapi dalam pembuatannya belum memperhitungkan pelumasan mata dan tidak mengakomodasi adanya perputaran oksigen untuk kornea mata yang tertutup lensa. Resiko mata kering dan iritasi sangat besar pada pengguna hard lens. Nah, setelah itu barulah muncul generasi soft lens, untuk mengakomodasi kebutuhan oksigen pada kornea. Bentuknya lebih tipis dan lebih fleksibel, tapi sayangnya daya hantar oksigennya pun masih kurang. Generasi ketiga adalah lensa rigid. Itulah RGP, tapi sayangnya belum begitu populer, namun cepat atau lambat tipe ini tentu akan mendapat tempat bagi pengguna lensa kontak.

Kebanyakan optik menjual soft lens. Jadi jangan heran jika para penderita silindris akhirnya menahan diri untuk menggunakan lensa kontak. Tentang kandungan air dalam lensa kontak, sebenarnya yang diharapkan itu adalah lapisan air mata yang bisa keluar apabila mata bergerak. Jika tidak memiliki tekhnologi ini, biasanya pengguna lensa kontak harus sedia dengan tetes mata (air mata buatan) untuk menjaga agar lensa tidak kering, kotor, dan gatal.

Lensa RGP dijual dengan harga yang lebih mahal dari soft lens. Jelas, karena keunggulannya yang lebih banyak, tentu harganya pun disesuaikan. Saya tidak bisa merekomendasikan tempat dimana menemukan lensa jenis ini, karena saya pribadi pun belum menemukannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar