Selasa, 13 September 2011

Bayi Bisa Rasakan Sakit Sejak Sebelum Dilahirkan



Beberapa orangtua berpikiran anaknya baru bisa merasakan sakit ketika sudah dilahirkan. Tapi anggapan ini salah, karena bayi bisa merasakan sakit beberapa minggu sebelum dilahirkan.

Peneliti dari University College Hospital's Elizabeth Garrett Anderson Wing di Bloomsbury, London menemukan bayi bisa merasakan nyeri di penginderaannya pada usia 35-37 kehamilan.

"Bayi bisa membedakan stimulus yang menyakitkan (nyeri) dengan sentuhan umum sebelum ia dilahirkan," ujar Lorenzo Fabrizi dari University College Hospital's Elizabeth Garrett Anderson Wing in Bloomsbury, London, seperti dikutip dari LiveScience, Sabtu (10/9/2011).

Fabrizi menuturkan bayi memang belum bisa memberitahu orang mengenai apa yang dirasakannya. Untuk itu studi ini menggunakan electroencephalography (EEG) dengan melihat aktivitas otak bayi.

"Pada otak yang sangat muda, semua rangsangan diikuti oleh adanya 'ledakan' dari aktivitas otak. Pada titik perkembangan tertentu bayi mulai merespons untuk rangsangan yang spesifik," ujar Fabrizi.

Hasil EEG mencatat, setelah 35-37 minggu ada aktivitas respons di bagian otak tertentu ketika menerima rangsangan sakit. Hal ini menunjukkan bahwa bayi mulai merasakan rangsangan yang menyakitkan sebagai sesuatu yang berbeda dibanding sentuhan.

Berdasarkan hasil studi ini diharapkan nantinya bisa menemukan cara yang lebih efektif dalam membantu meningkatkan perawatan klinis bagi bayi yang dilahirkan sebelum waktunya (prematur).

Dalam studi ini peneliti melibatkan 46 bayi dan memantau berbagai tahapan aktivitas perkembangan otak mulai dari usia kandungan 28 minggu sampai 37 minggu mendekati kelahiran normal. Hasil studi ini sudah dipublikasikan tanggal 8 September dalam jurnal Current Biology.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar