Bakteri dalam tanah, Clostridia, yang hidup di tempat beroksigen rendah, ternyata dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Para peneliti yang dipimpin oleh Prof. Nigel Minton dari Universitas Nottingham, Inggris, baru-baru ini menemukan cara menggunakan bakteri yang tak berbahaya ini, untuk disuntikkan ke tubuh pasien pengidap kanker.
Seperti dilansir laman Telegraph Senin (5/9), para peneliti tersebut menyuntikkan bakteri Clostridium sporogenes ke pasien, bakteri ini akan tumbuh di dalam tumor pasien. Kemudian akan berinteraksi dengan obat lain sebagai perangsang spora yang disuntikkan ke dalam tubuh penderita kanker yang dapat menghancurkan sel-sel kanker namun tetap mempertahankan bakteri sehat di dalam tubuh.
"Clostridia adalah kelompok bakteri kuno yang berkembang di planet ini sebelum atmospher kaya oksigen sehingga mereka berkembang dalam kondisi oksigen rendah," kata pemimpin penelitian Prof. Nigel Minton.
"Ketika spora Clostridia disuntikkan ke pasien kanker, mereka hanya akan tumbuh dalam lingkungan oksigen, yaitu pusat tumor padat," jelasnya.
Menurutnya, cara ini bisa menjadi pengobatan yang lebih tepat, daripada menjalani operasi dan tanpa cedera sedikit pun. Karena terapi ini hanya berlangsung dalam tubuh.
Ini adalah fenomena benar-benar alami, yang tidak memerlukan perubahan yang mendasar. Kita dapat mengeksploitasi spesifisitas ini untuk membunuh sel tumor tapi meninggalkan jaringan sehat tanpa cedera.
Spora dari bakteri, yang umum di tanah, disuntikkan ke pasien dan tumbuh di dalam tumor di mana menghasilkan enzim spesifik. Sebuah obat anti-kanker ini kemudian disuntikkan ke pasien dalam bentuk tidak aktif, dan kemudian diaktifkan oleh enzim bakteri, yang menghancurkan sel-sel tumor di sekitarnya.
Semua jenis tumor dan kanker bisa diterapi dengan bakteri ini. Setelah sukses melakukan uji coba, para lmuwan berharap segera melakukan uji klinis di Belanda pada tahun 2013 agar terapi alami menggunakan bakteri ini cepat dapat digunakan oleh publik penderita kanker.
Seperti dilansir laman Telegraph Senin (5/9), para peneliti tersebut menyuntikkan bakteri Clostridium sporogenes ke pasien, bakteri ini akan tumbuh di dalam tumor pasien. Kemudian akan berinteraksi dengan obat lain sebagai perangsang spora yang disuntikkan ke dalam tubuh penderita kanker yang dapat menghancurkan sel-sel kanker namun tetap mempertahankan bakteri sehat di dalam tubuh.
"Clostridia adalah kelompok bakteri kuno yang berkembang di planet ini sebelum atmospher kaya oksigen sehingga mereka berkembang dalam kondisi oksigen rendah," kata pemimpin penelitian Prof. Nigel Minton.
"Ketika spora Clostridia disuntikkan ke pasien kanker, mereka hanya akan tumbuh dalam lingkungan oksigen, yaitu pusat tumor padat," jelasnya.
Menurutnya, cara ini bisa menjadi pengobatan yang lebih tepat, daripada menjalani operasi dan tanpa cedera sedikit pun. Karena terapi ini hanya berlangsung dalam tubuh.
Ini adalah fenomena benar-benar alami, yang tidak memerlukan perubahan yang mendasar. Kita dapat mengeksploitasi spesifisitas ini untuk membunuh sel tumor tapi meninggalkan jaringan sehat tanpa cedera.
Spora dari bakteri, yang umum di tanah, disuntikkan ke pasien dan tumbuh di dalam tumor di mana menghasilkan enzim spesifik. Sebuah obat anti-kanker ini kemudian disuntikkan ke pasien dalam bentuk tidak aktif, dan kemudian diaktifkan oleh enzim bakteri, yang menghancurkan sel-sel tumor di sekitarnya.
Semua jenis tumor dan kanker bisa diterapi dengan bakteri ini. Setelah sukses melakukan uji coba, para lmuwan berharap segera melakukan uji klinis di Belanda pada tahun 2013 agar terapi alami menggunakan bakteri ini cepat dapat digunakan oleh publik penderita kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar